Dampak Perubahan Iklim


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang
Pembicaraan tentang isu pemanasan global yang menyebabkan kerusakan pada lingkungan telah menjadi topic  pembicaraan dimana mana. Salah satu dampak pemanasan global adalah terjadi perubahan iklim. Dimana penyimpangan iklim ini sangat berpebgaruh sekali terhadap bidang pertanian dan kehutanan. Peristiwa bencana alam longsor,banjir,dan juga kekeringan termasuk sebagai dampak dari pada perubahan iklim. Kenaikan suhu bumi yang terjadi saat ini dan telah dianggap mengganggu kegiatan manusia didunia dan berdampak nyata pada perubahan iklim global. Ahli lingkungan dan organisasi terkait melaporan beberapa bukti ilmiah bahwa suhu bumi meningkat 2-4,5 ° C sebagai akibat dari peningkatan gas rumah kaca di atmosfer (Kompas,Desember 2009) hal ini akan menyebabkan pergeseran periode musim hujan dan kemarau yang tidak mampu diprediksi dengan pasti dengan musim kering yang lebih panjang dibandingkan musing hujan. Hal ini menyebabkan terjadinya kesalahan pada waktu menentukan masa musim tanam sehingga hasil produksi menurun.
Indonesia sendiri adalah negara yang mempunya potensi yang luar biasa dalam hal pertanian dan kehutanan. Sector pertanian mempunyai peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional hal ini dapat dilihat dalamhal : 1) penyedia pangan bagi 220 juta jiwa  penduduk Indonesia, 2) penghasil devisa negara melalui kegiatan ekspor, 3) penyedia bahan baku industri, 4) peningkatan kesempatan kerja, 5) peningkatan PDB (product domestic bruto), 6) pengentasan kemiskinan, 7) peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Iklim
Iklim merupakan hal yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia dipengaruhi oleh iklim. Akan tetapi perubahan iklim yang terjadi saat ini sangat kacau sehingga dapat menggangu kegiatan yang dilakukan oleh manusia apabila dampak perubahan iklim ini tidak segera di tangani. Iklim adalah keadaan rata-rata udara pada wilayah yang relatif luas dan dalam jangka waktu yang lama. Iklim meliputi daerah yang sangat luas, mìsalnya wilayah suatu negara. Iklim jangka waktunya juga lama, misalnya sampai 10 tahun baru mengalami perubahan. Ilmu yang khusus mempelajari tentang iklim disebut klimatologi.
Unsur – unsur iklim merupakan unsur – unsur cuaca yang telah dirata – ratakan dalam jangka waktu yang panjang. Unsur – unsur iklim yaitu suhu, udara, pancaran matahari, tekanan udara, angin, kelembapan udara, hujan, keadaan awan, dan embun.

 B. Sifat Dasar Iklim di Indonesia
a.suhu rata-rata tahunan tinggi
b.adanya musim hujan dan musim kemarau
c.bebas dari embusan taifun
d.kelembapan udara tinggi

C. Unsur-Unsur Pembentuk Cuaca
            1. Penyinaran Matahari
Penyinaran matahari dapat mengubah suhu dipermukaan bumi. Banyaknya jumlah panas yang dapat diterima oleh permukaan bumi tergantung pada lamanya penyinaran, kemiringan sudut datang sinar matahari ke bumi, keadaan awan, dan juga keadaan bumi itu sendiri.
2. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara disebut termometer. Ada tiga macam skala yang digunakan, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin. Energi panas matahari tidak semuanya diserap akan tetapi ada sebagian yang dipantulkan kembali ke atmosfer. Dipermukaan bumi perbedaan suhu dari satu tempat dengan tempat lainnya dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan letak lintang. Penurunan semacam itu dinamakan Gradien Temperatur Vertikal atau Lapse Rate. Berdasarkan letak astronomis suhu udara akan lebih tinggi didaerah sekitar ekuator. Garis pada peta yang menghubungkan tempat yang memiliki suhu udara sama disebut isobar.
3. Kelembapan Udara
Kelembapan udara adalah kandungan uap air dalam udara. Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan udra adalah higrometer.
4. Tekanan Udara
Udara merupakan benda gas yang mempunyai massa, dan volume. Oleh karena itu udara memiliki tekanan yang disebut tekanan udara. Besar kecilnya udara dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut barometer. Besar tekanan udara dinyatakan dengan milibar (mb). Ketinggian suatu temapat sangat mempengaruhi besarnya tekanan udara. Tekanan udara disuatu tempat juga dapat berubah karena dipengaruhi oleh suhu udara. Pemanasan radiasi matahadi menyebabkan pemuaian sehingga udara akan menjadi lebih ringan.
5. Angin
Udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke tekanan udara yang rendah disebut dengan angin. Angin mempunyai kecepatan yang bergantung pada beda tekanan udara antara dua tempat. Semakin besar beda tekanannya, maka senakin besar kecepatannya. Alat yang digunakan untuk mengukur necepatan angin adalah anemometer. Angin juga memiliki arah, arah gerakan angin selain dipengaruhi oleh perbedaan tekanan, angin juga dipengaruhi oleh gerakan rotasi bumi yang menghasilkan gya coriolis dan gaya gesekan dengan permukaan bumi.
            6. Awan
Awan merupakan kumpulan titik-titik air atau kristal es di udara yang terjadi karena adanya kondensasi uap air di udara yang melebihi titik jenuh , sedangkan yang dekat dengan permukaan bumi disebut kabut. Inti kondensasi merupakan titik air yang mengumpul pada sekeliling partikel-partikel kecil. Inti- inti tersebut biasanya terdiri atas asap, benda mikroskopik yang bersifat menyerap, dan kristal garam. Jenis awan didasarkan pada bentuk awan dan ketinggiannya didalam atmosfer. Awan yang bergumpal disebut kumulus, awan yang berlapis disebut stratus, dan awan yang berserat disebut cirus. Sedangkan awan tinggi yang tidak memberikan hujan dinamakan alto, dan awan rendah yang memeberikan hujan dinamakan nimbus.
7. Curah Hujan
Curah hujan adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh ke permukaan bumi. Curah hujan juga dapat diukur dengan menggunakan corong hujan atau biasa disebut ombrometer dengan satuan inci atau millimeter.

D. Dampak Perubahan Iklim
            Kondisi iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim ini dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang) yaitu perubahan iklim secara lokal dan global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus, baik secara harian, musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim adalah suatu perubahan unsur-unsur iklim yang memiliki kecenderungan naik atau turun secara nyata.
Perubahan iklim secara global disebabkan oleh karena meningkatnya konsentrasi gas di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas, yang membuang limbah gas di atmosfer, seperti kabondioksida (CO2), Metana (CH4), dan Nitrous Oksida (N2O). Matahari yang menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga udara bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Jika kemudian atmosfer bumi dijejali gas, terjadilah efek selimut seperti yang terjadi pada rumah kaca, yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara ditahan oleh selimut gas sehingga suhu mengalami kenaikan dan menjadi panas. Semakin banyak gas dilepas ke udara, semakin tebal selimut bumi, semakin panas pula suhu bumi.
Terdapat  beberapa dampak perubahan iklim global diantaranya Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan air laut naik. Ketika Air laut naik dapat menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut dan pada akhirnya menimbulkan banjir di dataran rendah. Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air menjadi langka. Meningkatnya resiko kebakaran hutan.
Indonesia dalam klasifikasi iklim termasuk negara  yang berilklim tropis. Hal ini diakibatkan oleh letaknya yang berada di tengah garis ekuator. Iklim tropis ini menghasilkan keanekaragaman hayati di Indonesia. Salah satunya adalah keberadaan hutan hujan tropis yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Papua yang ikut menyokong kebutuhan oksigen dunia. Indonesia juga merupakan daerah yang mayoritas penghasilan penduduknya adalah dari hasil pertanian. Namum sejak terjadinya perubahan iklim global telah menyebabkan kerugian bagi pertanian di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh susahnya memprediksi curah hujan yang tidak teraratur.
Cuaca menjadi tidak dapat diprediksi dengan baik tanpa teknologi dan fasilitas yang dapat mendukung. Bisa saja saat bulan kering kita mendapati kenyataan bahwa di daerah lain terjadi banjir besar. Musibah seperti angin badai maupun gelombang pasang semakin sulit diprediksi kedatangannya dengan baik. Hal ini dapat berakibat buruk bagi produksi pertanian. Penurunan hasil pertanian dapat menimbulkan kerawanan pangan. Selain itu, perubahan iklim global ini dapat membuat es di kutub mencair. pada tahun 2000 luas es Antartika yang sebesar 7.000.000 km2 telah menyusut menjadi 5.300.000 km2 di tahun 2010.banyaknya es yang mencair akan menjadi air dan meningkatkan volume air di laut. Hal inilah yang berdampak besar bagi peningkatkan tinggi permukaan air laut. Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang luas lautannya jauh lebih besar dari jumlah daratannya. Dengan peningkatan permukaan air laut, maka pulau – pulau kecil di Indonesia dapat tenggelam. Selain itu, bila perubahan iklim ini tidak segera diatasi dengan baik, maka yang akan terjadi selanjutnya adalah musim kemarau menjadi sangat panjang yang mengakibatkan kekeringan dimana – mana.
Secara global, udara panas dan kotor akan meningkatkan polusi udara yang dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan alergi dan pernapasan. Suhu yang lembab dan panas dapat menyebabkan nyamuk – nyamuk penyebab malaria akan dapat berkembang biak, ini akan  meningkatkan resiko wabah penyakit malaria di masa mendatang. Perubahan iklim yang disebabkan oleh meningkatnya efek Gas Rumah Kaca, jumlah karbon dioksida yang meningkat, bisa berakibat buruk bagi ekosistem. Sebagai contoh, diatom dalam air yang berfungsi sebagai makanan ikan sekaligus penyerap karbondioksida saat ini terancam populasinya turun akibat ketidak mampuan diatom dalam beradaptasi dengan perubahan suhu yang ada. Jika hal ini terus berlanjut tanpa ada upaya penyelesaian, populasi ikan laut dapat menurun. Selain itu, perubahan iklim ini juga menyebabkan beberapa spesies flora fauna terancam.